Beranda | Artikel
Kisah Ummu Sulaim
Kamis, 21 Maret 2024

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yala Kurnaedi

Kisah Ummu Sulaim adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah tematik oleh Ustadz Abu Ya’la Kurnaedi, Lc. pada Senin, 7 Ramadhan 1445 H / 18 Maret 2024 M.

Kajian Tentang Kisah Ummu Sulaim

Dari Anas -semoga Allah meridhai beliau,

عن أم سليم، أنها قالت: يا رسول الله أنس خادمك ادع الله له. قال: «اللهم أكثر ماله وولده، وبارك له فيما أعطيته»

Dari Ummu Sulaim, bahwa dia berkata, “Wahai Rasulullah, ini adalah Anas dan dia sebagai pembantu yang ingin berkhidmah kepadamu, berdoalah kepada Allah untuknya.” Kemudian Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendoakan, “Ya Allah perbanyaklah hartanya dan anak-anaknya serta berikanlah keberkahan dari apa yang Engkau berikan kepadanya.” (Muttafaqun ‘alaih)

Ummu sulaim menjadikan Anas bin Malik sebagai khadimnya Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika umurnya 10 tahun. Yaitu sejak Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam datang ke Madinah sampai beliau meninggal.

Faedah yang bisa kita ambil dari hadits yang mulia ini adalah:

Perhatian Ummu Sulaim kepada anaknya

Ummu Sulaim begitu sangat sayang dan perhatian terhadap putranya yang bernama Anas. Tidak menikah kecuali kalau Anas sudah mulai besar. Setelah mencapai usia 10 tahun, beliau membawa Anas kepada Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tujuannya adalah supaya putranya ini mendapatkan kemuliaan mulazamah bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan berkhidmah di rumah kenabian. Kemudian, dia pun meminta kepada Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam agar didoakan untuk Anas.

MasyaAllah, ini ibu yang sangat cerdas. Perhatikan perjalanan Ummu Sulaim, sangat baik untuk para wanita, mudah-mudahan bisa mengikuti perjalanan para sahabat wanita Rasulillah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Mendoakan sesama muslim

Di syariatkannya seorang muslim mendoakan saudaranya untuk mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat. Juga berdoa agar diberi banyak harta dan banyak anak. Hal tersebut tidak menafikan kebaikan akhirat. Karena sebaik-baik harta adalah untuk orang yang shalih. Sedangkan harta yang baik dan anak yang shalih merupakan hal yang bisa membantu seseorang menuju kebaikan akhirat.

Meminta keberkahan

Di antara adab yang bagus ketika berdoa dengan sesuatu yang ada kaitannya dengan dunia, hendaknya digabungkan dengan minta keberkahan. Lihatlah Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak berhenti di kalimat “Ya Allah banyakkan untuk Anas harta dan anaknya.” Tapi Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendoakan beliau juga akan keberkahan dari apa yang Allah anugerahkan kepada Anas. Jadi, seandainya kita minta dunia kepada Allah, minta agar kita diberkahi.

Ketika harta dan anak diberkahi, maka tidak ada fitnah di situ, tidak ada kemudharatan, tidak ada kelalaian dalam hak siapapun, dan tidak terkena penyakit/bencana/kemudharatan yang macam-macam. Anas dan anak-anaknya merupakan rahmat, kebaikan dan bermanfaat, tidak ada kemudaratan. Semuanya hafal Qur’an dan meriwayatkan ilmu.

Tanda kebenaran kenabian Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam

Hadits ini merupakan tanda-tanda kebenaran kenabian dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Karena ada mukjizat nabi, di mana doa nabi dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Terkumpulnya sebuah kondisi atau hal yang jarang dimiliki oleh seseorang, yakni banyaknya harta dengan banyaknya anak. Allah Subhanahu wa Ta’ala terkadang menguji orang dengan banyak harta tapi tidak punya anak. Terkadang Allah menguji orang dengan banyak anak tapi miskin. Terkadang Allah menguji orang punya istri cantik tapi miskin, punya istri biasa tapi kaya, diberikan kekayaan tapi sakit-sakitan, tidak ada yang sempurna.

Doa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, Allah kabulkan untuk Anas bin Malik, dimana beliau punya harta kekayaan, di antaranya kebunnya berbuah dan panen dua kali setahun, sedangkan milik orang lain tidak. Anas berkata,

فوالله إن مالي لكثير ، وإن ولدي وولد ولدي يتعادون على نحو من مائة اليوم

“Demi Allah, hartaku banyak sekali, sesungguhnya anak keturunanku sampai sekitar 100 saat ini.”

Dan Anas berkata, “Rasulullah mendoakan untukku tiga doa. Aku melihat dua doa dikabulkan di dunia, tiganya aku mengharap nanti di akhirat (yakni masuk surga).”

Kefakiran dan kekayaan merupakan ujian

Kefakiran dan kekayaan merupakan ujian dari Allah yang dengan keduanya Allah uji hamba-hambaNya, apakah bisa bersyukur atau sabar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

“Setiap jiwa yang bernyawa pasti mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya[21]: 35)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Simak dan download mp3 kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/54030-kisah-ummu-sulaim/